Penyebab Keringat Berlebihan
Minggu, 30 April 2017
Tambah Komentar
Keringat adalah bagian dari aktivitas tubuh kita, tapi jika berlebihan juga bisa menjadi masalah. Memang banyak penyebab keringat berlebihan tergantung kondisi tubuh seseorang. Keringat berlebihan membuat kita basah dan bau, belum lagi jika menodai pakaian kita. Produsen berlomba-lomba membuat produk deodoran, antiperspirant dan penghilang noda yang semuanya dirancang untuk membantu kita mengatasi masalah keringat berlebihan ini.
Benarkah terlau banyak keringat adalah tanda-tanda masalah kesehatan? Mengingat fakta bahwa pelepasan cairan asin ini adalah suatu metode bagaimana tubuh manusia mendinginkan dirinya sendiri dan mengatur suhu, sebenarnya ini adalah hal yang sangat wajar jika kita berkeringat.
Baca juga: Materi Yang Terkandung Dalam Keringat
Keringat cukup normal saat kita sedang dalam suasana yang panas atau saat kita berolahraga, namun beberapa kondisi menyebabkan tubuh kita memproduksi keringat lebih banyak. Berikut ini adalah beberapa kondisi kesehatan yang menjadi penyebab umum keringat berlebihan.
Para ahli masih tidak yakin dengan penyebab kondisi ini, meskipun tampaknya dipengaruhi oleh kondisi yang diturunkan oleh keluarga, mereka memiliki beberapa cara untuk mengobatinya. Beberapa perawatan ringan seperti antiperspirant atau obat-obatan yang mencegah rangsangan kelenjar keringat. Perawatan lainnya juga ada seperti Botox, yang sementara menghambat saraf yang merangsang keringat, ada juga iontophoresis yang menggunakan arus listrik lemah untuk sementara mematikan kelenjar keringat.
Kedua solusi ini, walaupun umumnya bermanfaat, bersifat sementara dan perlu perawatan lanjutan agar tetap efektif. Bagi orang yang tidak berhasil dengan perawatan ini, ada pilihan pembedahan untuk menghilangkan beberapa kelenjar keringat secara langsung atau operasi lain yang disebut sympathectomy di mana ahli bedah memotong atau menghancurkan saraf tertentu untuk mematikan sinyal yang menyuruh tubuh untuk berkeringat berlebihan.
Baca juga: Bahaya Telapak Tangan Berkeringat
Apa yang terjadi ketika tiroid berfungsi aneh dan menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid? Suhu tubuh Anda terpengaruh, intoleransi panas Anda meningkat, dan Anda mulai berkeringat lebih dari biasanya. Meski terkadang sangat parah, hipertiroidisme bisa diobati dengan obat serta pembedahan, dan terkadang bahkan bisa sembuh tanpa pengobatan sama sekali.
Korban serangan jantung sering dikenal banyak berkeringat sesaat sebelum dan selama serangan jantung. Sebagian besar sistem saraf tubuh, sistem saraf simpatik, mengendalikan keringat di seluruh tubuh kita. Saat serangan jantung terjadi, sistem saraf simpatik teraktivasi, menyebabkan produksi keringat dalam jumlah banyak.
Namun, kanker itu sendiri tidak selalu menyebabkan keringat berlebihan. Berkeringat bisa menjadi gejala sekunder yang terkait dengan obat kanker, infeksi yang terkait dengan penyakit dan perubahan hormon. Morfin dan kemoterapi dapat menyebabkan pasien merasa panas dan berkeringat. Infeksi mungkin salah satu alasan paling umum untuk keringat akibat kanker. Demam yang datang dengan infeksi menyebabkan tubuh mencoba mendinginkan diri, menyebabkan kelenjar keringat beroperasi pada tingkat tinggi.
Seperti halnya perubahan hormon pada menopause dan hipertiroidisme dapat menyebabkan keringat berlebihan, perubahan hormon yang terkait dengan kanker dan perawatannya (kemo, radiasi dan lainnya) dapat menyebabkan keringat berlebihan juga.
Tapi gejala tidak nyaman ini tentu bisa membuat orang dengan penyakit tersebut terasa jauh lebih buruk. Keringat malam hari sangat umum terjadi pada masing-masing penyakit ini. Pasien akan terbangun karena basah oleh keringat akibat suhu tubuh yang sangat tinggi, yang sering dikaitkan dengan demam dan infeksi dari penyakit ini.
Perlu diketahui meskipun beberapa penyakit di atas menular, berjabat tangan dengan penderita yang tangannya basah karena keringat tidak akan menularkan penyakitnya.
Baca juga: Siklus dan Bahaya Penyakit AIDS
Mengingat bahwa gangguan panik menyebabkan serangan yang tiba-tiba, kondisi dalam ketakutan yang terus menerus. Tapi beberapa serangan panik yang memicu keringat memang berasal dari penyebab langsung.
Dan apa yang terjadi ketika seseorang dengan fobia menemukan objek ketakutan mereka? Ketakutan akan objek atau situasi dimulai di otak tapi dengan cepat mempengaruhi bagian lain tubuh manusia. Tingkat denyut jantung meningkat. Tekanan darah meningkat. Dan sistem saraf simpatik masuk ke mode sangat aktif, yang tentu saja akan sampai pada kelenjar keringat berlebih.
Makanan pedas merangsang reseptor, yaitu sensor rasa sakit di kulit yang merespons panas. Ketika sensor rasa sakit ini dipicu oleh bahan kimia penyebab rempah-rempah dalam makanan seperti cabai, sistem saraf pusat tertipu seolah merasakan rangsangan sebagai panas. Tubuh, sebagai akibatnya bertindak sesuai perintah otak untuk mendinginkan diri dengan menggunakan mekanisme alami yaitu keringat.
Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Minum Kopi Setiap Hari
Mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung alkohol juga bisa membuat Anda berkeringat berlebih. Alkohol menyebabkan pembuluh darah di dekat kulit membesar, mendorong kelenjar keringat bekerja. Hal ini bisa terjadi pada banyak orang, namun bila berkeringat nampaknya berlebihan sebanding dengan jumlah alkohol yang dikonsumsi, bisa jadi ini merupakan tanda intoleransi alkohol, di mana orang tidak memiliki enzim khusus yang berfungsi mengurai alkohol.
Dan akhirnya, minuman dan makanan berkafein juga bisa menyebabkan kelebihan keringat. Molekul kafein merangsang sistem saraf pusat, menyebabkan kelenjar keringat Anda aktif.
Sungguh ironis bagaimana mengkonsumsi menu yang mengandung alkohol membuat Anda berkeringat, tapi kemudian ketika mencoba menghentikan konsumsi setelah menjadi tergantung padanya, bisa membuat keringat menjadi lebih buruk lagi. Tapi di sinilah tantangannya. Meski sangat tidak nyaman, hal ini terjadi hanya sementara. Beberapa pengobatan tersedia untuk membantu hal ini, namun gejala akhirnya akan hilang dengan sendirinya. Bergantung pada tingkat keparahan penarikan, diperlukan beberapa minggu hingga mereda.
Benarkah terlau banyak keringat adalah tanda-tanda masalah kesehatan? Mengingat fakta bahwa pelepasan cairan asin ini adalah suatu metode bagaimana tubuh manusia mendinginkan dirinya sendiri dan mengatur suhu, sebenarnya ini adalah hal yang sangat wajar jika kita berkeringat.
Baca juga: Materi Yang Terkandung Dalam Keringat
Keringat cukup normal saat kita sedang dalam suasana yang panas atau saat kita berolahraga, namun beberapa kondisi menyebabkan tubuh kita memproduksi keringat lebih banyak. Berikut ini adalah beberapa kondisi kesehatan yang menjadi penyebab umum keringat berlebihan.
- Hypermidrosis Primer
Para ahli masih tidak yakin dengan penyebab kondisi ini, meskipun tampaknya dipengaruhi oleh kondisi yang diturunkan oleh keluarga, mereka memiliki beberapa cara untuk mengobatinya. Beberapa perawatan ringan seperti antiperspirant atau obat-obatan yang mencegah rangsangan kelenjar keringat. Perawatan lainnya juga ada seperti Botox, yang sementara menghambat saraf yang merangsang keringat, ada juga iontophoresis yang menggunakan arus listrik lemah untuk sementara mematikan kelenjar keringat.
Kedua solusi ini, walaupun umumnya bermanfaat, bersifat sementara dan perlu perawatan lanjutan agar tetap efektif. Bagi orang yang tidak berhasil dengan perawatan ini, ada pilihan pembedahan untuk menghilangkan beberapa kelenjar keringat secara langsung atau operasi lain yang disebut sympathectomy di mana ahli bedah memotong atau menghancurkan saraf tertentu untuk mematikan sinyal yang menyuruh tubuh untuk berkeringat berlebihan.
Baca juga: Bahaya Telapak Tangan Berkeringat
- Menopause
- Hipertiroidisme
Apa yang terjadi ketika tiroid berfungsi aneh dan menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid? Suhu tubuh Anda terpengaruh, intoleransi panas Anda meningkat, dan Anda mulai berkeringat lebih dari biasanya. Meski terkadang sangat parah, hipertiroidisme bisa diobati dengan obat serta pembedahan, dan terkadang bahkan bisa sembuh tanpa pengobatan sama sekali.
- Penyakit Jantung
Korban serangan jantung sering dikenal banyak berkeringat sesaat sebelum dan selama serangan jantung. Sebagian besar sistem saraf tubuh, sistem saraf simpatik, mengendalikan keringat di seluruh tubuh kita. Saat serangan jantung terjadi, sistem saraf simpatik teraktivasi, menyebabkan produksi keringat dalam jumlah banyak.
- Kanker
Namun, kanker itu sendiri tidak selalu menyebabkan keringat berlebihan. Berkeringat bisa menjadi gejala sekunder yang terkait dengan obat kanker, infeksi yang terkait dengan penyakit dan perubahan hormon. Morfin dan kemoterapi dapat menyebabkan pasien merasa panas dan berkeringat. Infeksi mungkin salah satu alasan paling umum untuk keringat akibat kanker. Demam yang datang dengan infeksi menyebabkan tubuh mencoba mendinginkan diri, menyebabkan kelenjar keringat beroperasi pada tingkat tinggi.
Seperti halnya perubahan hormon pada menopause dan hipertiroidisme dapat menyebabkan keringat berlebihan, perubahan hormon yang terkait dengan kanker dan perawatannya (kemo, radiasi dan lainnya) dapat menyebabkan keringat berlebihan juga.
- Penyakit Menular: AIDS, Malaria dan TBC
Tapi gejala tidak nyaman ini tentu bisa membuat orang dengan penyakit tersebut terasa jauh lebih buruk. Keringat malam hari sangat umum terjadi pada masing-masing penyakit ini. Pasien akan terbangun karena basah oleh keringat akibat suhu tubuh yang sangat tinggi, yang sering dikaitkan dengan demam dan infeksi dari penyakit ini.
Perlu diketahui meskipun beberapa penyakit di atas menular, berjabat tangan dengan penderita yang tangannya basah karena keringat tidak akan menularkan penyakitnya.
Baca juga: Siklus dan Bahaya Penyakit AIDS
- Serangan Kepanikan
Mengingat bahwa gangguan panik menyebabkan serangan yang tiba-tiba, kondisi dalam ketakutan yang terus menerus. Tapi beberapa serangan panik yang memicu keringat memang berasal dari penyebab langsung.
- Fobia
Dan apa yang terjadi ketika seseorang dengan fobia menemukan objek ketakutan mereka? Ketakutan akan objek atau situasi dimulai di otak tapi dengan cepat mempengaruhi bagian lain tubuh manusia. Tingkat denyut jantung meningkat. Tekanan darah meningkat. Dan sistem saraf simpatik masuk ke mode sangat aktif, yang tentu saja akan sampai pada kelenjar keringat berlebih.
- Konsumsi Makanan dan Minuman Tertentu
Makanan pedas merangsang reseptor, yaitu sensor rasa sakit di kulit yang merespons panas. Ketika sensor rasa sakit ini dipicu oleh bahan kimia penyebab rempah-rempah dalam makanan seperti cabai, sistem saraf pusat tertipu seolah merasakan rangsangan sebagai panas. Tubuh, sebagai akibatnya bertindak sesuai perintah otak untuk mendinginkan diri dengan menggunakan mekanisme alami yaitu keringat.
Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Minum Kopi Setiap Hari
Mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung alkohol juga bisa membuat Anda berkeringat berlebih. Alkohol menyebabkan pembuluh darah di dekat kulit membesar, mendorong kelenjar keringat bekerja. Hal ini bisa terjadi pada banyak orang, namun bila berkeringat nampaknya berlebihan sebanding dengan jumlah alkohol yang dikonsumsi, bisa jadi ini merupakan tanda intoleransi alkohol, di mana orang tidak memiliki enzim khusus yang berfungsi mengurai alkohol.
Dan akhirnya, minuman dan makanan berkafein juga bisa menyebabkan kelebihan keringat. Molekul kafein merangsang sistem saraf pusat, menyebabkan kelenjar keringat Anda aktif.
- Penarikan Obat
Sungguh ironis bagaimana mengkonsumsi menu yang mengandung alkohol membuat Anda berkeringat, tapi kemudian ketika mencoba menghentikan konsumsi setelah menjadi tergantung padanya, bisa membuat keringat menjadi lebih buruk lagi. Tapi di sinilah tantangannya. Meski sangat tidak nyaman, hal ini terjadi hanya sementara. Beberapa pengobatan tersedia untuk membantu hal ini, namun gejala akhirnya akan hilang dengan sendirinya. Bergantung pada tingkat keparahan penarikan, diperlukan beberapa minggu hingga mereda.
Belum ada Komentar untuk "Penyebab Keringat Berlebihan"
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, saran atau pertanyaan. Komentar Anda akan melalui proses moderasi oleh Admin.