Penyebab Cacar Air dan Cara Mengobatinya
Rabu, 28 September 2016
Tambah Komentar
Cacar air memang banyak diderita oleh anak-anak, tapi tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga terserang penyakit ini. Penyakit cacar air juga dikenal dengan nama Varicella, yang merupakan virus yang sering menyerang kondisi tubuh yang rentan, terutama anak-anak. Ada banyak penyebab cacar air dan juga cara mengobatinya.
Orang yang terserang cacar air biasanya ditandai dengan rasa gatal dan lecet merah yang muncul di seluruh tubuh. Ada yang mengatakan bahwa cacar air adalah penyakit masa kanak-kanak dan hanya menyerang sekali seumur hidup.
Gejala Penyakit Cacar Air
Ruam adalah gejala yang paling umum terjadi saat cacar air mulai menyerang. Selain itu, beberapa hari sebelum ruam muncul Anda akan mengalami gejala lain, seperti demam, sakit kepala dan menurunnya selera makan. Sekitar dua hari setelah Anda mengalami gejala-gejala tersebut, ruam akan mulai berkembang. Kondisi ruam akan melalui tiga tahapan yang berbeda sebelum Anda pulih dari virus yang menyebabkannya. Tahapan ini yaitu:
Benjolan-benjolan pada tubuh Anda bisa jadi tidak berada dalam tahap yang sama pada waktu yang sama. Benjolan baru akan muncul di seluruh tubuh yang terinfeksi.
Baca juga: Tips Merawat Kulit Berjerawat
Penyebab Penyakit Cacar Air
Virus cacar air disebabkan oleh virus. Kebanyakan kasus terjadi melalui kontak dengan orang yang lebih dulu terinfeksi. Virus ini dapat menular beberapa hari sebelum ruam muncul, dan tetap menular sampai semua ruam telah pulih. Virus cacar air menyebar melalui:
Diagnosa Penyakit Cacar Air
Ketika Anda mulai merasa tidak nyaman dengan kulit dan muncul ruam, terutama jika disertai dengan gejala flu atau demam, inilah tanda-tanda utama Anda didiagnosis terserang cacar air. Banyak kasus cacar air yang dapat dilihat berdasarkan pemeriksaan fisik lecet pada tubuh. Jika diagnosis tidak dapat dilihat secara langsung, tes laboratorium yang dilakukan dokter akan mengkonfirmasi penyebab lecet tersebut.
Komplikasi Penyakit Cacar Air
Komplikasi bisa saja terjadi disebabkan oleh penyakit cacar air. Jika terjadi komplikasi maka sebaiknya Ana menghubungi dokter. Tanda-tanda komplikasi misalnya:
Komplikasi karena cacar air banyak dialami oleh balita, penderita usia lanjut atau sistem kekebalan tubuh lemah serta wanita hamil. Mereka juga beresiko terserang komplikasi infeksi kulit atau paru-paru, arthritis, atau sinovitis transient. Wanita yang mengidap cacar air selama kehamilan dapat melahirkan bayi dengan cacat lahir, seperti pertumbuhan yang tidak normal, ukuran kepala kecil, mata bermasalah, cacat intelektual, dll.
Cara Mengobati Penyakit Cacar Air
Kebanyakan orang yang didiagnosis menerita cacar air disarankan untuk mengelola dan merawat gejala yang muncul hingga virus melewati tahapan yang ada. Penderita dewasa dan terutama anak-anak disarankan untuk tinggal di rumah untuk mencegah penyebaran virus.
Penderita bisa memakai obat antihistamin atau salep sesuai resep dokter untuk mengurangi rasa gatal. Anda juga dapat mengurangi rasa gatal di kulit karena cacar air dengan:
Pencegahan Penyakit Cacar Air
Vaksin cacar yang diberikan saat usia balita bisa mencegah 90% anak-anak agar tidak terkena cacar air. Imunisasi ini harus diberikan ketika anak berusia antara 12-15 bulan. Imunisasi tahap kedua biasanya diberikan pad ausia antara 4-6 tahun. Remaja yang lebih tua dan orang dewasa yang belum divaksinasi bisa menerima dosis sesuai dengan kekurangan yang belum diterimanya.
Sebagian besar kasus cacar air dapat diatasi sendiri. Penderita biasanya bisa kembali ke aktivitas normal dalam waktu 1-2 minggu sejak diagnosis. Setelah sembuh dari cacar air, kebanyakan orang menjadi kebal terhadap virus ini karena virus varicella-zoster tetap aktif di dalam tubuh. Inilah sebabnya ada yang mengatakan bahwa cacar air hanya diderita sekali seumur hidup. Dalam kasus yang jarang terjadi, cacar air tetap mungkin muncul kembali.
Orang yang tidak dapat menerima vaksin karena kondisi medis tertentu dapat mencoba untuk menghindari virus dengan membatasi kontak dengan orang yang telah terinfeksi. Mungkin ini agak sulit karena cacar air tidak dapat diidentifikasi oleh ruam hingga beberapa hari sejak tertular.
Orang yang terserang cacar air biasanya ditandai dengan rasa gatal dan lecet merah yang muncul di seluruh tubuh. Ada yang mengatakan bahwa cacar air adalah penyakit masa kanak-kanak dan hanya menyerang sekali seumur hidup.
Gejala Penyakit Cacar Air
Ruam adalah gejala yang paling umum terjadi saat cacar air mulai menyerang. Selain itu, beberapa hari sebelum ruam muncul Anda akan mengalami gejala lain, seperti demam, sakit kepala dan menurunnya selera makan. Sekitar dua hari setelah Anda mengalami gejala-gejala tersebut, ruam akan mulai berkembang. Kondisi ruam akan melalui tiga tahapan yang berbeda sebelum Anda pulih dari virus yang menyebabkannya. Tahapan ini yaitu:
- Munculnya benjolan merah di seluruh tubuh
- Benjolan akan terisi cairan dan pecah
- Benjolan yang pecah akan mengering dan mulai menyembuhkan diri, biasanya berwarna hitam
Benjolan-benjolan pada tubuh Anda bisa jadi tidak berada dalam tahap yang sama pada waktu yang sama. Benjolan baru akan muncul di seluruh tubuh yang terinfeksi.
Baca juga: Tips Merawat Kulit Berjerawat
Penyebab Penyakit Cacar Air
Virus cacar air disebabkan oleh virus. Kebanyakan kasus terjadi melalui kontak dengan orang yang lebih dulu terinfeksi. Virus ini dapat menular beberapa hari sebelum ruam muncul, dan tetap menular sampai semua ruam telah pulih. Virus cacar air menyebar melalui:
- Air liur
- Batuk
- Bersin
- Kontak langsung dengan lecet
Diagnosa Penyakit Cacar Air
Ketika Anda mulai merasa tidak nyaman dengan kulit dan muncul ruam, terutama jika disertai dengan gejala flu atau demam, inilah tanda-tanda utama Anda didiagnosis terserang cacar air. Banyak kasus cacar air yang dapat dilihat berdasarkan pemeriksaan fisik lecet pada tubuh. Jika diagnosis tidak dapat dilihat secara langsung, tes laboratorium yang dilakukan dokter akan mengkonfirmasi penyebab lecet tersebut.
Komplikasi Penyakit Cacar Air
Komplikasi bisa saja terjadi disebabkan oleh penyakit cacar air. Jika terjadi komplikasi maka sebaiknya Ana menghubungi dokter. Tanda-tanda komplikasi misalnya:
- Ruam menyebar ke area mata
- Ruam lembut dan hangat yang merupakan tanda-tanda infeksi bakteri
- Ruam disertai dengan pusing atau sesak napas
Komplikasi karena cacar air banyak dialami oleh balita, penderita usia lanjut atau sistem kekebalan tubuh lemah serta wanita hamil. Mereka juga beresiko terserang komplikasi infeksi kulit atau paru-paru, arthritis, atau sinovitis transient. Wanita yang mengidap cacar air selama kehamilan dapat melahirkan bayi dengan cacat lahir, seperti pertumbuhan yang tidak normal, ukuran kepala kecil, mata bermasalah, cacat intelektual, dll.
Cara Mengobati Penyakit Cacar Air
Kebanyakan orang yang didiagnosis menerita cacar air disarankan untuk mengelola dan merawat gejala yang muncul hingga virus melewati tahapan yang ada. Penderita dewasa dan terutama anak-anak disarankan untuk tinggal di rumah untuk mencegah penyebaran virus.
Penderita bisa memakai obat antihistamin atau salep sesuai resep dokter untuk mengurangi rasa gatal. Anda juga dapat mengurangi rasa gatal di kulit karena cacar air dengan:
- Mandi dengan air hangat suam-suam kuku
- Memakai lotion atau salep
- Mengenakan pakaian ringan dan lembut
Pencegahan Penyakit Cacar Air
Vaksin cacar yang diberikan saat usia balita bisa mencegah 90% anak-anak agar tidak terkena cacar air. Imunisasi ini harus diberikan ketika anak berusia antara 12-15 bulan. Imunisasi tahap kedua biasanya diberikan pad ausia antara 4-6 tahun. Remaja yang lebih tua dan orang dewasa yang belum divaksinasi bisa menerima dosis sesuai dengan kekurangan yang belum diterimanya.
Sebagian besar kasus cacar air dapat diatasi sendiri. Penderita biasanya bisa kembali ke aktivitas normal dalam waktu 1-2 minggu sejak diagnosis. Setelah sembuh dari cacar air, kebanyakan orang menjadi kebal terhadap virus ini karena virus varicella-zoster tetap aktif di dalam tubuh. Inilah sebabnya ada yang mengatakan bahwa cacar air hanya diderita sekali seumur hidup. Dalam kasus yang jarang terjadi, cacar air tetap mungkin muncul kembali.
Orang yang tidak dapat menerima vaksin karena kondisi medis tertentu dapat mencoba untuk menghindari virus dengan membatasi kontak dengan orang yang telah terinfeksi. Mungkin ini agak sulit karena cacar air tidak dapat diidentifikasi oleh ruam hingga beberapa hari sejak tertular.
Belum ada Komentar untuk "Penyebab Cacar Air dan Cara Mengobatinya"
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, saran atau pertanyaan. Komentar Anda akan melalui proses moderasi oleh Admin.