Tips Menyeimbangkan Pekerjaan dan Keluarga
Rabu, 07 September 2016
Tambah Komentar
Kadang-kadang, apa yang seharusnya membuat hidup kita lebih menyenangkan malah bisa menjadi sumber stres. Teknologi yang seharusnya bertujuan untuk menghemat waktu dan uang, bisa-bisa membuat kita gila. Mengatur waktu untuk menjadwalkan kegiatan sehari-hari bisa menjadi beban berat. Akan tiba waktu dimana kita harus memilih antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Merasa terlalu banyak bekerja adalah keadaan psikologis biasanya bersifat akut (intens tapi sementara) bukannya kronis (bertahan). Dunia kerja saat ini telah berubah, dan dalam sistem ekonomi global yang lebih berat, orang merasa tekanan untuk bekerja lebih keras untuk menjaga kondisi ekonomi mereka. Perusahaan mulai memperketat peraturan, menuntut pekerja lebih rajin, menuntut mereka bisa melaksanakan tugasnya di mana saja dan kapan saja dengan bantuan teknologi.
Dengan tekanan yang besar dari dunia kerja, kita perlu mengatur keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ada strategi untuk memegang kontrol kehidupan Anda kembali. Menciptakan keseimbangan antara kerja dan kehidupan yang baik memungkinkan Anda untuk fokus pada pribadi yang lebih baik.
Baca juga: Cara Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga
Mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan membutuhkan usaha, jadi Anda harus berkomitmen untuk melakukannya. Fokus pada apa yang harus Anda capai di tempat kerja dan apa yang ingin Anda dapatkan dalam kehidupan.
Ketika seseorang sudah berkeluarga dan memiliki anak, mereka cenderung akan terbebani oleh persepsi bahwa dedikasi untuk bekerja mulai berkurang, terutama wanita. Seseorang akan lebih sering mengutamakan keluarganya, berbeda ketika saat ia lajang. Inilah masa dimana kita harus mulai mengatur dan menyeimbangkan antara keluarga dan pekerjaan, karena seperti kita tahu pekerjaan juga sangat penting untuk menghidupi keluarga.
Kehidupan keluarga akan terganggu saat orang tua dan anak tidak bisa lagi menghabiskan banyak waktu bersama-sama seperti dulu, terutama jika sampai menimbulkan rasa keterasingan dari sudut pandang anak. Jika orang tua terserang stres, kelelahan atau emosi ketika pulang ke rumah setelah hari yang panjang di tempat kerja, anak-anak akan merasakan dampak negatif. Menurut penelitian, kita bisa mengurangi stres dengan menghabiskan waktu dengan keluarga.
Meskipun pekerjaan tidak menuntut Anda terlalu jauh atau lama dari rumah, stres karena terlalu keras bekerja dapat mempengaruhi bagaimana Anda berinteraksi dengan orang-orang di sekitar. Anda akan memiliki sedikit waktu untuk mengembangkan hubungan dengan teman, partner dan anak-anak. Anak membutuhkan Anda untuk memberikan bimbingan dan bagaimana menjalani kehidupan, itulah sebabnya Anda harus bisa mengatur pola hidup Anda dengan baik karena akan berdampak pada anak Anda.
Bila Anda memiliki sedikit waktu untuk diri sendiri akan meningkatkan kecenderungan untuk mengabaikan aktivitas sehat seperti olahraga dan tidur. Jika Anda harus mengorbankan komitmen lain untuk bekerja mungkin akan menyebabkan Anda lebih stres.
Orang-orang yang merasa terlalu banyak bekerja lebih mungkin untuk memiliki hubungan tidak harmonis dengan rekan kerja dan kurang menghargai tempat kerjanya. Jika ini yang Anda rasakan, berarti Anda tidak bekerja dengan baik. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap kehidupan pribadi Anda. Pekerjaan tampak kurang memuaskan dan Anda kurang termotivasi untuk bekerja dengan baik atau menghadapi tantangan baru. Hal ini akan menjadi beban mental yang mungkin akan memperlihatkan sikap Anda pada atasan.
Untuk memulai bagaimana Anda bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga, buat dan perhatikan jadwal Anda untuk seminggu. Kemudian, lakukan analisis sederhana dan hapus kegiatan yang tidak selesai atau banyak memakan waktu. Dengan demikian Anda akan tahu aktivitas wajib Anda dan menentukan prioritas lain. Jujurlah dengan diri sendiri, dan cari tahu apa yang menjadi prioritas Anda sebenarnya, bukan apa yang Anda inginkan.
Anda bisa menghemat waktu bekerja jika Anda memberi dan menerima petunjuk secara akurat dan tugas-tugas yang dilakukan dengan benar sesuai dengan prioritas. Bekerja yang baik diukur dari kinerja dan hasil yang baik, bukan diukur dari banyaknya jam kerja. Kehidupan rumah tangga yang bahagia akan membuat Anda menjadi lebih bersemangat untuk menghadapi tantangan pekerjaan yang harus memberikan kepercayaan diri. Mulailah pahami bahwa Anda perlu melakukan tindakan transisi secara mental, mendefinisikan batas antara dunia kerja dan keluarga. Matikan ponsel dan komputer, dan menunda masalah yang berhubungan dengan pekerjaan hingga esok hari.
Sisihkan waktu setiap hari untuk sedikit bersantai, dan menyisihkan waktu setiap minggu untuk melakukan kegiatan favorit atau hobi. Fokus saat berkomunikasi dengan diri sendiri, teman-teman dan keluarga Anda. Ketika Anda mengembangkan hubungan dengan orang-orang di sekitar, Anda dapat meminta bantuan mereka untuk membantu mengatasi masalah Anda.
Merasa terlalu banyak bekerja adalah keadaan psikologis biasanya bersifat akut (intens tapi sementara) bukannya kronis (bertahan). Dunia kerja saat ini telah berubah, dan dalam sistem ekonomi global yang lebih berat, orang merasa tekanan untuk bekerja lebih keras untuk menjaga kondisi ekonomi mereka. Perusahaan mulai memperketat peraturan, menuntut pekerja lebih rajin, menuntut mereka bisa melaksanakan tugasnya di mana saja dan kapan saja dengan bantuan teknologi.
Dengan tekanan yang besar dari dunia kerja, kita perlu mengatur keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ada strategi untuk memegang kontrol kehidupan Anda kembali. Menciptakan keseimbangan antara kerja dan kehidupan yang baik memungkinkan Anda untuk fokus pada pribadi yang lebih baik.
Baca juga: Cara Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga
Mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan membutuhkan usaha, jadi Anda harus berkomitmen untuk melakukannya. Fokus pada apa yang harus Anda capai di tempat kerja dan apa yang ingin Anda dapatkan dalam kehidupan.
Ketika seseorang sudah berkeluarga dan memiliki anak, mereka cenderung akan terbebani oleh persepsi bahwa dedikasi untuk bekerja mulai berkurang, terutama wanita. Seseorang akan lebih sering mengutamakan keluarganya, berbeda ketika saat ia lajang. Inilah masa dimana kita harus mulai mengatur dan menyeimbangkan antara keluarga dan pekerjaan, karena seperti kita tahu pekerjaan juga sangat penting untuk menghidupi keluarga.
Kehidupan keluarga akan terganggu saat orang tua dan anak tidak bisa lagi menghabiskan banyak waktu bersama-sama seperti dulu, terutama jika sampai menimbulkan rasa keterasingan dari sudut pandang anak. Jika orang tua terserang stres, kelelahan atau emosi ketika pulang ke rumah setelah hari yang panjang di tempat kerja, anak-anak akan merasakan dampak negatif. Menurut penelitian, kita bisa mengurangi stres dengan menghabiskan waktu dengan keluarga.
Meskipun pekerjaan tidak menuntut Anda terlalu jauh atau lama dari rumah, stres karena terlalu keras bekerja dapat mempengaruhi bagaimana Anda berinteraksi dengan orang-orang di sekitar. Anda akan memiliki sedikit waktu untuk mengembangkan hubungan dengan teman, partner dan anak-anak. Anak membutuhkan Anda untuk memberikan bimbingan dan bagaimana menjalani kehidupan, itulah sebabnya Anda harus bisa mengatur pola hidup Anda dengan baik karena akan berdampak pada anak Anda.
Bila Anda memiliki sedikit waktu untuk diri sendiri akan meningkatkan kecenderungan untuk mengabaikan aktivitas sehat seperti olahraga dan tidur. Jika Anda harus mengorbankan komitmen lain untuk bekerja mungkin akan menyebabkan Anda lebih stres.
Orang-orang yang merasa terlalu banyak bekerja lebih mungkin untuk memiliki hubungan tidak harmonis dengan rekan kerja dan kurang menghargai tempat kerjanya. Jika ini yang Anda rasakan, berarti Anda tidak bekerja dengan baik. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap kehidupan pribadi Anda. Pekerjaan tampak kurang memuaskan dan Anda kurang termotivasi untuk bekerja dengan baik atau menghadapi tantangan baru. Hal ini akan menjadi beban mental yang mungkin akan memperlihatkan sikap Anda pada atasan.
Untuk memulai bagaimana Anda bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga, buat dan perhatikan jadwal Anda untuk seminggu. Kemudian, lakukan analisis sederhana dan hapus kegiatan yang tidak selesai atau banyak memakan waktu. Dengan demikian Anda akan tahu aktivitas wajib Anda dan menentukan prioritas lain. Jujurlah dengan diri sendiri, dan cari tahu apa yang menjadi prioritas Anda sebenarnya, bukan apa yang Anda inginkan.
Anda bisa menghemat waktu bekerja jika Anda memberi dan menerima petunjuk secara akurat dan tugas-tugas yang dilakukan dengan benar sesuai dengan prioritas. Bekerja yang baik diukur dari kinerja dan hasil yang baik, bukan diukur dari banyaknya jam kerja. Kehidupan rumah tangga yang bahagia akan membuat Anda menjadi lebih bersemangat untuk menghadapi tantangan pekerjaan yang harus memberikan kepercayaan diri. Mulailah pahami bahwa Anda perlu melakukan tindakan transisi secara mental, mendefinisikan batas antara dunia kerja dan keluarga. Matikan ponsel dan komputer, dan menunda masalah yang berhubungan dengan pekerjaan hingga esok hari.
Sisihkan waktu setiap hari untuk sedikit bersantai, dan menyisihkan waktu setiap minggu untuk melakukan kegiatan favorit atau hobi. Fokus saat berkomunikasi dengan diri sendiri, teman-teman dan keluarga Anda. Ketika Anda mengembangkan hubungan dengan orang-orang di sekitar, Anda dapat meminta bantuan mereka untuk membantu mengatasi masalah Anda.
Belum ada Komentar untuk "Tips Menyeimbangkan Pekerjaan dan Keluarga"
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, saran atau pertanyaan. Komentar Anda akan melalui proses moderasi oleh Admin.