Cara Kerja Satelit Mengorbit Bumi
Jumat, 06 Februari 2015
Tambah Komentar
Satelit, jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda bisa menjadi benda yang misterius, mungkin mirip dengan berita terlihatnya UFO (Unidentified Flying Object) yang terlihat seperti pesawat terbang canggih yang mengawasi gerak-gerik manusia. Satelit melakukan perjalanan di ruang angkasa, yang terasa seperti sebuah tempat yang eksotis karena kebanyakan dari kita belum pernah ke sana dan melihatnya secara langsung. Letaknya begitu jauh hingga kita tidak bisa melihatnya.
Satelit umumnya dibuat dengan biaya jutaan atau miliaran dolar, yang berarti sangat tidak memungkinkan bagi kita untuk membuatnya sendiri secara pribadi. Bahkan meskipun seseorang bisa membuatnya, ia akan butuh banyak sumber daya yang biayanya bisa lebih besar lagi.
Jalir mekanika orbital satelit juga dapat tampak misterius karena tidak ada cara yang mudah bagi kita untuk memahaminya. Namun, dengan sedikit imajinasi, Anda dapat memahami ide dasar di balik mekanika orbital dengan lebih mudah. Ternyata, bisa dikatakan kita juga sering berhubungan dengan mekanika orbital sepanjang waktu.
Pikirkan tentang apa yang terjadi ketika Anda melempar bola. Bayangkan Anda sedang berdiri di lapangan besar dan melemparkan bola sekeras yang Anda bisa, seperti pada permainan olahraga kasti. Bola mungkin terlempar sepanjang 30 meter dan kemudian turun dan menyentuh tanah. Dalam contoh ini Anda telah menempatkan bola di orbit (jalur), hanya saja orbit bola yang sangat singkat.
Sekarang bayangkan Anda memegang pistol dan menembak lurus, dengan cara kerja yang sama dengan melempar bola. Peluru yang keluar dari senapan mungkin dapat melakukan perjalanan hingga 1,5 km misalnya sebelum tertarik gaya gravitasi dan jatuh ke tanah.
Sekarang bayangkan lagi Anda menembak meriam yang sangat besar yang mampu memberikan kecepatan awal yang sangat tinggi. Anggap saja permukaan bumi semua tertutup air untuk menghilangkan masalah menabrak bukit, dan meriam ditembak lurus dan menempuh jarak yang lebih jauh. Jalur yang dihasilkan akan selaras dengan bentuk bumi yang bulat, yang kelamaan akan jatuh ke tanah juga.
Dalam kasus ini peluru akan berjalan cukup jauh dan mengikuti lekuk bumi untuk jangka waktu tertentu sebelum menyentuh tanah.
Satu hal yang menjelaskan contoh-contoh di atas adalah hambatan udara, jadi bayangkan jika Anda menggunakan meriam di permukaan bulan dan berada pada puncak gunung tertingginya. Bulan tidak memiliki atmosfer dan benar-benar dikelilingi oleh ruang vakum. Jika Anda menyesuaikan kecepatan peluru secara tepat dan menembakkan meriam, peluru akan mengikuti lekuk bulan secara sempurna. Peluru berada tepat pada tingkat yang sama dengan kurva bulan, sehingga peluru tidak akan pernah menyentuh tanah. Akhirnya akan terbentuk kurva sepanjang jalan di sekitar bulan yang berputar hingga kembali ke posisi meriam dari arah belakang. Di bulan Anda bisa memiliki satelit dengan orbit yang sangat rendah seperti itu, dan satelit bisa dibayangkan adalah peluru yang diluncurkan dari meriam.
Di bumi, hal ini tidak begitu mudah karena satelit harus dibangun di atas atmosfer dan di ruang vakum mengorbit untuk waktu yang lama. Jarak 320 km dari permukaan tanah adalah jarak minimum untuk menghindari gangguan atmosfer. Teleskop Hubble misalnya berada di ruang angkasa mengorbit pada ketinggian sekitar 600 km atau lebih. Tetapi prinsipnya adalah persis sama, kecepatan satelit disesuaikan sehingga gaya jatuh ke bumi memiliki tingkat yang sama dengan kurva bumi jatuh dari satelit. Satelit yang terus-menerus jatuh, tapi tidak pernah menyentuh tanah.
Satelit umumnya dibuat dengan biaya jutaan atau miliaran dolar, yang berarti sangat tidak memungkinkan bagi kita untuk membuatnya sendiri secara pribadi. Bahkan meskipun seseorang bisa membuatnya, ia akan butuh banyak sumber daya yang biayanya bisa lebih besar lagi.
Jalir mekanika orbital satelit juga dapat tampak misterius karena tidak ada cara yang mudah bagi kita untuk memahaminya. Namun, dengan sedikit imajinasi, Anda dapat memahami ide dasar di balik mekanika orbital dengan lebih mudah. Ternyata, bisa dikatakan kita juga sering berhubungan dengan mekanika orbital sepanjang waktu.
Pikirkan tentang apa yang terjadi ketika Anda melempar bola. Bayangkan Anda sedang berdiri di lapangan besar dan melemparkan bola sekeras yang Anda bisa, seperti pada permainan olahraga kasti. Bola mungkin terlempar sepanjang 30 meter dan kemudian turun dan menyentuh tanah. Dalam contoh ini Anda telah menempatkan bola di orbit (jalur), hanya saja orbit bola yang sangat singkat.
Sekarang bayangkan Anda memegang pistol dan menembak lurus, dengan cara kerja yang sama dengan melempar bola. Peluru yang keluar dari senapan mungkin dapat melakukan perjalanan hingga 1,5 km misalnya sebelum tertarik gaya gravitasi dan jatuh ke tanah.
Sekarang bayangkan lagi Anda menembak meriam yang sangat besar yang mampu memberikan kecepatan awal yang sangat tinggi. Anggap saja permukaan bumi semua tertutup air untuk menghilangkan masalah menabrak bukit, dan meriam ditembak lurus dan menempuh jarak yang lebih jauh. Jalur yang dihasilkan akan selaras dengan bentuk bumi yang bulat, yang kelamaan akan jatuh ke tanah juga.
Dalam kasus ini peluru akan berjalan cukup jauh dan mengikuti lekuk bumi untuk jangka waktu tertentu sebelum menyentuh tanah.
Satu hal yang menjelaskan contoh-contoh di atas adalah hambatan udara, jadi bayangkan jika Anda menggunakan meriam di permukaan bulan dan berada pada puncak gunung tertingginya. Bulan tidak memiliki atmosfer dan benar-benar dikelilingi oleh ruang vakum. Jika Anda menyesuaikan kecepatan peluru secara tepat dan menembakkan meriam, peluru akan mengikuti lekuk bulan secara sempurna. Peluru berada tepat pada tingkat yang sama dengan kurva bulan, sehingga peluru tidak akan pernah menyentuh tanah. Akhirnya akan terbentuk kurva sepanjang jalan di sekitar bulan yang berputar hingga kembali ke posisi meriam dari arah belakang. Di bulan Anda bisa memiliki satelit dengan orbit yang sangat rendah seperti itu, dan satelit bisa dibayangkan adalah peluru yang diluncurkan dari meriam.
Di bumi, hal ini tidak begitu mudah karena satelit harus dibangun di atas atmosfer dan di ruang vakum mengorbit untuk waktu yang lama. Jarak 320 km dari permukaan tanah adalah jarak minimum untuk menghindari gangguan atmosfer. Teleskop Hubble misalnya berada di ruang angkasa mengorbit pada ketinggian sekitar 600 km atau lebih. Tetapi prinsipnya adalah persis sama, kecepatan satelit disesuaikan sehingga gaya jatuh ke bumi memiliki tingkat yang sama dengan kurva bumi jatuh dari satelit. Satelit yang terus-menerus jatuh, tapi tidak pernah menyentuh tanah.
Belum ada Komentar untuk "Cara Kerja Satelit Mengorbit Bumi"
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, saran atau pertanyaan. Komentar Anda akan melalui proses moderasi oleh Admin.