Hubungan Bibir Kering dan Tanda-Tanda Penyakit

Hubungan Bibir Kering dan Tanda-Tanda Penyakit
Di musim kemarau seperti saat ini, dengan suhu yang tinggi ditambah dengan angin yang berhembus kencang, bibir kita biasanya akan terasa lebih kering. Bibir kering biasanya disebabkan karena kehilangan kelembaban karena dehidrasi, terlalu banyak angin atau terpapar sinar matahari terlalu lama. Kita biasa menyebutnya sariawan, tapi bagaimanapun bibir kering mungkin menandakan kondisi yang lebih serius. Munculnya masalah kesehatan dapat ditandai oleh timbulnya bibir kering atau pecah-pecah yang merupakan salah satu dari banyak gejala.

Sebagai contoh, jika bibir kering disertai dengan demam, mata dan lidah memerah, kelenjar getah bening membengkak, kulit merah di tangan dan kaki, itu semua bisa menjadi gejala awal penyakit Kawasaki. Penyakit ini paling sering terjadi pada balita antara usia 2 sampai 5 tahun, dokter masihi belum yakin apa penyebabnya. Meskipun anak-anak umumnya bisa pulih secara penuh, masalah jantung bisa mengikutinya.

Bibir kering dan pecah-pecah juga telah dikaitkan dengan kekurangan vitamin B tertentu. Sebagai contoh, meskipun bukan merupakan gejala khusus, retak pada bibir (terutama di sudut-sudut) bisa menandakan defisiensi asam folat. Selain itu juga bisa menjadi gejala dari defisiensi riboflavin (vitamin B2), yang juga berisiko untuk orang yang suda tua atau memiliki penyakit atau ketergantungan alkohol kronis. Kekurangan riboflavin biasanya dapat diperbaiki dengan diet sehat seimbang atau suplemen vitamin.

Dokter medis dapat menentukan apakah bibir kering adalah gejala dari kondisi kesehatan yang mendasarinya. Memperhatikan dan mencegah bibir kering sejak dini memang penting. Mengetahui penyakit serius sejak dini dapat bermanfaat dalam proses penyembuhan. Konsultasikan dengan dokter jika Anda benar-benar peduli tentang bibir kering Anda.

Bibir pecah-pecah kronis, biasa muncul saat suhu panas, menyerang hingga beberapa hari atau minggu dan bahkan mengubah warna bibir kita menjadi kehitaman. Bibir retak dan kering dapat disebabkan oleh segala sesuatu seperti angin, cahaya matahari atau udara kering. Tapi salah satu penyebab yang tidak begitu diperhatikan banyak orang adalah dehidrasi.

Jika Anda sudah mencoba segalanya dan masih tidak dapat menghindari bibir pecah-pecah, mulailah mengevaluasi apakah tubuh Anda sudah cukup mendapatkan air dalam jumlah yang tepat. Pertama, hitung berapa banyak air dan cairan lain yang Anda minum setiap hari. Jika Anda tidak minum setidaknya 8-10 gelas air, dengan ukuran gelas sekitar 237 ml, mungkin inilah penyebab utama bibir kering. Itulah jumlah idela yang kita perlukan untuk menjaga tubuh kita dari dehidrasi, dan mengganti air putih dengan minuman berkafein bukanlah pengganti yang sama. Jika Anda aktif bergerak di siang hari, Anda dapat mengambil sebotol air dan membawanya ketika beraktivitas. Info lebih lanjut tentang manfaat air putih : Manfaat Banyak Minum Air Putih.

Selain itu, bibir kering juga terpengaruh dari lingkungan di mana kita tinggal. Udara kering dapat menyebabkan bibir kita mengering, salah satu solusi adalah pelembab, terutama digunakan selama musim kemarau. Ketika cuaca panas, udara di sekitar kita cenderung menjadi sangat kering. Gunakan pelembab sebelum Anda menjalankan kegiatan di luar ruangan.

Minum air secara tepat dan menjaga kelembaban dapat membantu mengurangi bibir kering dan pecah-pecah jika dehidrasi adalah penyebabnya. Jadi, ada baiknya kita tetap menjaga kesehatan di musim pancaroba seperti ini agar kita tidak terserang penyakit.

2 Komentar untuk "Hubungan Bibir Kering dan Tanda-Tanda Penyakit"

Silahkan memberikan komentar, saran atau pertanyaan. Komentar Anda akan melalui proses moderasi oleh Admin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel