Cara Kerja Odometer
Senin, 12 Januari 2015
7 Komentar
Odometer merupakan alat yang digunakan sebagai penunjuk jarak tempuh kendaraan. Kerabat dekat dari odometer adalah tripmeter, bedanya adalah tripmeter dapat direset menjadi nol (0) yang biasanya digunakan untuk menentukan jarak tempuh dari suatu tempat ke tempat lain. Odometer mekanik digunakan untuk menghitung jarak selama berabad-abad. Meskipun sangat berbeda dengan teknologi saat ini, odometer jaman dahulu begitu sederhana. Sebuah odometer mekanik tidak lebih dari sebuah rangkaian gigi dengan rasio gigi dengan perhitungan yang tepat.
Sebuah odometer dihitung berdasarkan rasio, misalnya sebuah odometer memiliki rasio 1000:1 yang berarti input odometer ini harus berputar 1000 kali sebelum odometer mendaftar 1 km.
Odometer mekanik seperti ini mulai digantikan oleh odometer digital yang menyediakan lebih banyak fitur dan harga yang lebih rendah, tetapi keduanya memiliki cara kerja yang sangat berbeda.
Odometer Mekanik
Odometer mekanik diputar oleh kabel fleksibel yang terbuat dari logam panjang yang dapat berputar. Kabel ini biasanya berputar di dalam tabung logam pelindung dengan lapisan luar yang terbuat dari karet. Pada odometer motor misalnya, perputaran roda akan menyebabkan kabel berputar, dan rasio gigi pada odometer harus dikalibrasi dengan ukuran roda yang sesuai. Itulah sebabnya odometer tidak akan akurat jika kita mengganti roda dengan ukuran yang lebih kecil/besar. Pada mobil, roda gigi melibatkan poros output transmisi yang memutar mengubah kabel. Kabel dari roda menuju ke panel instrumen, di mana langsung terhubung ke poros input odometer.
Baca juga: Penyebab Mobil Terasa Oleng
Odometer mekanik menggunakan serangkaian gigi untuk mencapai perbandingan yang tepat. Poros input pertama yang mendorong satu gigi. Setiap perputaran penuh dari gigi pertama akan menaikkan satu angka pada gigi kedua. Perputaran penuh gigi kedua akan menaikkan satu angka pada gigi ketiga, dan seterusnya tergantung tingkat ketelitian odometer. Pada motor odometer ini biasanya menjadi satu paket dengan speedometer, jadi jika speedometer tidak berfungsi, maka odometer juga ikut mati.
Setiap indikator memiliki deretan pasak yang mencuat dari satu sisi, dan satu set dua pasak di sisi lain.
Sekarang Anda dapat memahami mengapa ketika odometer Anda "berguling" sejumlah besar digit (katakanlah dari 19.999 sampai 20.000 km), "2" di sisi paling kiri dari layar mungkin tidak berbaris sempurna dengan digit lainnya. Sejumlah kecil gigi mencegah keselarasan sempurna dari semua angka. Biasanya, digit harus mencapai angka sekitar 21.000 km agar semua angka dapat berbaris dengan lurus lagi.
Odometer mekanik memiliki sifat rewindable, yaitu ketika Anda menjalankan motor/mobil mundur, odometer dapat juga dapat menghitung mundur (pengurangan) karena pengaruh dari rangkaian gir dan gigi. Trik lain adalah dengan menghubungkan kabel odometer dan memutarnya secara terbalik untuk memundurkan jarak tempuh. Tapi sifat ini hanya berlaku pada odometer mekanik lama dan tidak bekerja pada odometer baru.
Odometer Elektronik
Odometer elektronik memiliki cara kerja yang benar-benar berbeda dengan odometer mekanik. Alat trnsportasi yang dilengkapi odometer elektronik biasanya juga memiliki pemroses khusus (komputerisasi). Sepeda dengan pemroses seperti ini memiliki magnet yang melekat pada salah satu roda dan penanda yang melekat pada frame. Sekali roda berputar, magnet akan melewati penanda, menghasilkan tegangan di penanda yang terhubung ke komputer pemroses. Komputer menghitung tegangan yang terjadi dan menggunakannya untuk menghitung jarak yang ditempuh.
Jenis odometer komputer seperti ini, memungkinkan Anda untuk memprogram ulang yang dapat disesuaikan dengan ukuran lingkar roda. Lingkar adalah jarak yang ditempuh ketika roda membuat satu putaran penuh, atau dalam ilmu matematika disebut dengan keliling roda.
Banyak mobil modern menggunakan sistem elektronik seperti ini. Tapi posisi penanda magnetik tidak berada di roda, tapi menggunakan roda bergerigi yang dipasang ke output transmisi dan sensor magnetik yang menghitung tegangan yang menangkan sinyal setiap gigi roda melewatinya. Beberapa mobil menggunakan roda berlubang dan penanda optik, seperti mouse optik pada komputer. Sama seperti pada sepeda, komputer pada mobil dapat mengetahui berapa jarak tempuh mobil melalui masing-masing tegangan yang ditangkap dan menggunakannya untuk memperbarui pembacaan odometer.
Salah satu hal yang paling menarik tentang odometer mobil adalah bagaimana informasi yang ditransmisikan ke dashboard. Tidak menggunakan kabel berputar untuk mengetahui jarak, tapi informasi jarak beserta dengan banyak data lain ditransmisikan melalui satu jalur komunikasi kawat tunggal dari unit kontrol mesin (ECU) ke dasbor, pada mobil modern biasanya juga dilengkapi dengan perangkat GPS. Mobil diibaratkan seperti jaringan area lokal dengan berbagai perangkat yang berbeda dan saling terhubung. Berikut adalah beberapa perangkat yang terhubung ke jaringan komputer di dalam mobil:
Unit kontrol mesin menghitung semua sinyal dan melacak jarak keseluruhan yang ditempuh mobil. Ini berarti bahwa jika seseorang mencoba untuk "memutar kembali" (memundurkan) odometer, nilai yang disimpan dalam ECU akan menolaknya. Nilai ini dapat dibaca menggunakan komputer diagnostik di dealer mobil.
Beberapa kali per detik, ECU mengirimkan paket informasi yang terdiri dari header dan data. Header adalah nomor yang mengidentifikasi paket setiap waktu pembacaan jarak, dan data adalah angka yang sesuai dengan jarak yang ditempuh. Panel instrumen berisi komputer lain yang dapat mencari paket tertentu setiap kali mendapatkan update nilai odometer terbaru. Dalam mobil dengan odometer digital, dashboard hanya menampilkan nilai paling baru.
Sebuah odometer dihitung berdasarkan rasio, misalnya sebuah odometer memiliki rasio 1000:1 yang berarti input odometer ini harus berputar 1000 kali sebelum odometer mendaftar 1 km.
Odometer mekanik seperti ini mulai digantikan oleh odometer digital yang menyediakan lebih banyak fitur dan harga yang lebih rendah, tetapi keduanya memiliki cara kerja yang sangat berbeda.
Odometer Mekanik
Odometer mekanik diputar oleh kabel fleksibel yang terbuat dari logam panjang yang dapat berputar. Kabel ini biasanya berputar di dalam tabung logam pelindung dengan lapisan luar yang terbuat dari karet. Pada odometer motor misalnya, perputaran roda akan menyebabkan kabel berputar, dan rasio gigi pada odometer harus dikalibrasi dengan ukuran roda yang sesuai. Itulah sebabnya odometer tidak akan akurat jika kita mengganti roda dengan ukuran yang lebih kecil/besar. Pada mobil, roda gigi melibatkan poros output transmisi yang memutar mengubah kabel. Kabel dari roda menuju ke panel instrumen, di mana langsung terhubung ke poros input odometer.
Baca juga: Penyebab Mobil Terasa Oleng
Odometer mekanik menggunakan serangkaian gigi untuk mencapai perbandingan yang tepat. Poros input pertama yang mendorong satu gigi. Setiap perputaran penuh dari gigi pertama akan menaikkan satu angka pada gigi kedua. Perputaran penuh gigi kedua akan menaikkan satu angka pada gigi ketiga, dan seterusnya tergantung tingkat ketelitian odometer. Pada motor odometer ini biasanya menjadi satu paket dengan speedometer, jadi jika speedometer tidak berfungsi, maka odometer juga ikut mati.
Setiap indikator memiliki deretan pasak yang mencuat dari satu sisi, dan satu set dua pasak di sisi lain.
Sekarang Anda dapat memahami mengapa ketika odometer Anda "berguling" sejumlah besar digit (katakanlah dari 19.999 sampai 20.000 km), "2" di sisi paling kiri dari layar mungkin tidak berbaris sempurna dengan digit lainnya. Sejumlah kecil gigi mencegah keselarasan sempurna dari semua angka. Biasanya, digit harus mencapai angka sekitar 21.000 km agar semua angka dapat berbaris dengan lurus lagi.
Odometer mekanik memiliki sifat rewindable, yaitu ketika Anda menjalankan motor/mobil mundur, odometer dapat juga dapat menghitung mundur (pengurangan) karena pengaruh dari rangkaian gir dan gigi. Trik lain adalah dengan menghubungkan kabel odometer dan memutarnya secara terbalik untuk memundurkan jarak tempuh. Tapi sifat ini hanya berlaku pada odometer mekanik lama dan tidak bekerja pada odometer baru.
Odometer Elektronik
Odometer elektronik memiliki cara kerja yang benar-benar berbeda dengan odometer mekanik. Alat trnsportasi yang dilengkapi odometer elektronik biasanya juga memiliki pemroses khusus (komputerisasi). Sepeda dengan pemroses seperti ini memiliki magnet yang melekat pada salah satu roda dan penanda yang melekat pada frame. Sekali roda berputar, magnet akan melewati penanda, menghasilkan tegangan di penanda yang terhubung ke komputer pemroses. Komputer menghitung tegangan yang terjadi dan menggunakannya untuk menghitung jarak yang ditempuh.
Jenis odometer komputer seperti ini, memungkinkan Anda untuk memprogram ulang yang dapat disesuaikan dengan ukuran lingkar roda. Lingkar adalah jarak yang ditempuh ketika roda membuat satu putaran penuh, atau dalam ilmu matematika disebut dengan keliling roda.
Banyak mobil modern menggunakan sistem elektronik seperti ini. Tapi posisi penanda magnetik tidak berada di roda, tapi menggunakan roda bergerigi yang dipasang ke output transmisi dan sensor magnetik yang menghitung tegangan yang menangkan sinyal setiap gigi roda melewatinya. Beberapa mobil menggunakan roda berlubang dan penanda optik, seperti mouse optik pada komputer. Sama seperti pada sepeda, komputer pada mobil dapat mengetahui berapa jarak tempuh mobil melalui masing-masing tegangan yang ditangkap dan menggunakannya untuk memperbarui pembacaan odometer.
Salah satu hal yang paling menarik tentang odometer mobil adalah bagaimana informasi yang ditransmisikan ke dashboard. Tidak menggunakan kabel berputar untuk mengetahui jarak, tapi informasi jarak beserta dengan banyak data lain ditransmisikan melalui satu jalur komunikasi kawat tunggal dari unit kontrol mesin (ECU) ke dasbor, pada mobil modern biasanya juga dilengkapi dengan perangkat GPS. Mobil diibaratkan seperti jaringan area lokal dengan berbagai perangkat yang berbeda dan saling terhubung. Berikut adalah beberapa perangkat yang terhubung ke jaringan komputer di dalam mobil:
- Unit kontrol mesin (ECU)
- Sistem kontrol iklim
- Dasbor
- Kontrol power window
- Radio
- Sistem pengereman Anti-lock
- Modul kontrol air-bag
- Modul kontrol bodi mobil
- Modul kontrol transmisi
Unit kontrol mesin menghitung semua sinyal dan melacak jarak keseluruhan yang ditempuh mobil. Ini berarti bahwa jika seseorang mencoba untuk "memutar kembali" (memundurkan) odometer, nilai yang disimpan dalam ECU akan menolaknya. Nilai ini dapat dibaca menggunakan komputer diagnostik di dealer mobil.
Beberapa kali per detik, ECU mengirimkan paket informasi yang terdiri dari header dan data. Header adalah nomor yang mengidentifikasi paket setiap waktu pembacaan jarak, dan data adalah angka yang sesuai dengan jarak yang ditempuh. Panel instrumen berisi komputer lain yang dapat mencari paket tertentu setiap kali mendapatkan update nilai odometer terbaru. Dalam mobil dengan odometer digital, dashboard hanya menampilkan nilai paling baru.
Apa Nama Alat Untuk Menaikan KM Pada Spedometer Digital ?
BalasHapusSpeedometer digital menggunakan teknologi magnet. Sebuah magnet kecil ditempatkan di bagian drive shaft yang berputar. Ketika roda berputar otomatis akan melintasi sensor magnetis dan menghitung berapa banyak putaran setiap satuan waktu. Hasilnya akan diproses dan ditampilkan ke LCD.
BalasHapusApakah spedometer digital bisa d putar naik secara manual?
BalasHapusAndi Serang, speedometer digital modern umumnya sudah memiliki kalibrator otomatis sehingga kita tidak perlu melakukan pengaturan manual. Sedangkan jika speedometer mengalami kesalahan dalam menunjukkan kecepatan sebenarnya, maka dapat diatasi dengan alat khusus yang biasa disebut 'speedometer adjustment device'.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusApakah bisa dikurangi atau dimundurkan
BalasHapusKiky Sedenk, bisa dimundurkan dengan cara khusus, namun tidak disarankan karena bisa dianggap penipuan. Meskipun berhasil dimundurkan, odometer digital masih bisa dibaca jarak tempuh sebenarnya melalui ECU kendaraan.
BalasHapus