Beginilah Cara Kerja Mouse Optik
Senin, 13 Oktober 2014
Tambah Komentar
Mouse dapat diterjemahkan sebagai "tikus", tapi dalam lingkup teknologi semua orang menerjemahkannya sebagai suatu peripheral (alat) yang digunakan untuk mengontrol sistem komputer. Saat ini, mouse yang paling banyak digunakan adalah mouse optik. Bagi Anda yang sudah menggunakan komputer pada tahun 90-an mungkin akan teringat dengan mouse ball yang saat ini mungkin sudah punah. Mouse optik memiliki cara kerja yang sangat menarik.
Petama kali mouse optik diperkenalkan kepada dunia pada akhir tahun 1999. Teknologi mouse optik ini menggunakan kamera kecil untuk menangkap sekitar 1.500 gambar setiap detik. Mampu bekerja pada hampir semua permukaan, meskipun beberapa merek mouse tidak dapat digunakan di atas permukaan kaca. Mouse modern memiliki ukuran kecil, memancarkan cahaya merah dari diode (LED) yang memantulkan cahaya dari permukaan ke sebuah sensor CMOS (complementary metal-oxide semiconductor), tapi bukan berarti semua mouse harus mengunakan cahaya merah.
Sensor CMOS mengirimkan setiap gambar ke DSP (Digital Signal Processor) yaitu prosesor yang bekerja untuk menangkap semua sinyal gambar digital untuk selanjutnya untuk dianalisis. DSP mampu bekerja pada kecepatan 18 MIPS (jutaan instruksi per detik), mampu mendeteksi pola dalam gambar dan melihat bagaimana pola-pola tersebut berubah dengan membandingkannya dengan gambar sebelumnya. Berdasarkan perubahan pola dan urutan gambar, DSP dapat menentukan seberapa jauh mouse berpindah dan mengirimkan koordinat yang tepat ke komputer. Komputer menggerakkan kursor di layar berdasarkan koordinat yang diterima dari mouse. Tanpa kita sadari, proses ini terjadi ratusan kali setiap detik, membuat kursor terlihat bergerak sangat lancar tanpa hambatan.
Mouse optik memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan mouse ball:
Petama kali mouse optik diperkenalkan kepada dunia pada akhir tahun 1999. Teknologi mouse optik ini menggunakan kamera kecil untuk menangkap sekitar 1.500 gambar setiap detik. Mampu bekerja pada hampir semua permukaan, meskipun beberapa merek mouse tidak dapat digunakan di atas permukaan kaca. Mouse modern memiliki ukuran kecil, memancarkan cahaya merah dari diode (LED) yang memantulkan cahaya dari permukaan ke sebuah sensor CMOS (complementary metal-oxide semiconductor), tapi bukan berarti semua mouse harus mengunakan cahaya merah.
Sensor CMOS mengirimkan setiap gambar ke DSP (Digital Signal Processor) yaitu prosesor yang bekerja untuk menangkap semua sinyal gambar digital untuk selanjutnya untuk dianalisis. DSP mampu bekerja pada kecepatan 18 MIPS (jutaan instruksi per detik), mampu mendeteksi pola dalam gambar dan melihat bagaimana pola-pola tersebut berubah dengan membandingkannya dengan gambar sebelumnya. Berdasarkan perubahan pola dan urutan gambar, DSP dapat menentukan seberapa jauh mouse berpindah dan mengirimkan koordinat yang tepat ke komputer. Komputer menggerakkan kursor di layar berdasarkan koordinat yang diterima dari mouse. Tanpa kita sadari, proses ini terjadi ratusan kali setiap detik, membuat kursor terlihat bergerak sangat lancar tanpa hambatan.
Mouse optik memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan mouse ball:
- Tidak ada bagian yang bergerak yang berarti berarti lebih menambah kekuratan dan meminimalisir kesalahan.
- Pada mouse ball, bola yang digunakan harus menyentuh permukan dan membuat bagian dalam mouse kotor. Pada mouse optik lubang kecil hanya terdapat pada bagian sensor sehingga menekan jumlah kotoran yang masuk ke dalam yang mengganggu sensor pelacak koordinat.
- Peningkatan resolusi tracking sehingga menghasilkan respon yang begitu halus.
- Tidak membutuhkan permukaan khusus seperti mouse pad karena mouse optik dapat menangkap pantulan dari berbagai bahan seperti meja, kain, karet, dll.
images:wikimedia.org,s.eeweb.com,aacounty.org
Belum ada Komentar untuk "Beginilah Cara Kerja Mouse Optik"
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, saran atau pertanyaan. Komentar Anda akan melalui proses moderasi oleh Admin.