Mengapa Air Laut Terasa Asin?
Sabtu, 04 Juli 2015
Tambah Komentar
Jika Anda pernah pergi ke pantai dan tanpa sengaja air laut masuk ke mulut Anda (atau Anda sengaja ingin merasakannya) akan muncul rasa asin yang berbeda dengan air tawar. Kita mungkin tidak begitu memikirkannya, tapi apakah jawaban Anda jika anak Anda menanyakannya ? Untuk memahami mengapa laut begitu asin, Anda dapat membaca artikel mengenai Siklus Air. Sederhananya, siklus air dimulai ketika air tawar jatuh dari langit dalam bentuk hujan. Akhirnya berakhir di sungai, danau dan lautan, di mana segera menguap membentuk awan hingga proses ini terulang terus-menerus.
Jika Anda mendalami lebih detail setiap tahap siklus air, Anda akan melihat adanya garam masuk ke dalam campuran. Air tawar yang jatuh dalam bentuk hujan tidak 100 persen murni. Air telah bercampur dengan karbondioksida di atmosfer dalam perjalanan ke bumi, sehingga bercampur dengan sedikit asam. Setelah mencapai permukaan bumi, air bergerak di atas tanah untuk mencapai saluran air yang lebih rendah di sekitarnya. Saat melewati tanah, sifat asam air dapat masuk ke sela-sela batu dan sedikit mengikisnya, menangkap ion dalam batu tersebut dan membawanya ke laut. Kira-kira 90 persen dari ion-ion ini adalah natrium dan klorida atau yang seperti yang kita tahu, zat yang membentuk garam ketika bersatu.
Air tawar yang mencapai lautan menguap membentuk awan. Namun, natrium, klorida dan ion lainnya tetap tertinggal, di mana akhirnya menumpuk dari waktu ke waktu yang memberikan air laut rasa asin yang khas. Bagian hidrotermal di dasar laut juga melepaskan mineral terlarut tambahan, termasuk natrium dan klorida yang lebih banyak, yang juga berkontribusi terhadap sifat asin dari air laut.
Hal yang mengejutkan adalah seberapa banyak garam dari tanah dan dasar laut telah menumpuk sejak lautan terbentuk. Garam terlarut membentuk 3,5% dari berat semua air laut, dan jika kita bisa memisahkan garam ini dari laut, akan membentuk lapisan setebal sekitar 153 meter di atas semua daratan bumi.
Dari penjelasan di atas, muncul satu pertanyaan, jika laut mendapatkan rasa asin dari air hujan yang mengalir melalui tanah dan bebatuan, mengapa air danau relatif tetap bebas garam dan tidak asin? Untuk kebanyakan danau, air mengalir masuk dan keluar dari danau melalui sungai dan aliran lain. Garam ion yang berakhir di air danau akan terbawa aliran ini, menjaga danau tetap segar. Ion-ion ini akhirnya juga berakhir di lautan, yang berfungsi sebagai tempat pembuangan akhir bermacam aliran dan mineral yang dikandungnya.
Jadi, jika anak-anak Anda bertanya mengapa air laut terasa asin, Anda sudah dapat menjelaskannya dengan benar sesuai teori, buka jawaban asal-asalan menurut perkiraan Anda.
Jika Anda mendalami lebih detail setiap tahap siklus air, Anda akan melihat adanya garam masuk ke dalam campuran. Air tawar yang jatuh dalam bentuk hujan tidak 100 persen murni. Air telah bercampur dengan karbondioksida di atmosfer dalam perjalanan ke bumi, sehingga bercampur dengan sedikit asam. Setelah mencapai permukaan bumi, air bergerak di atas tanah untuk mencapai saluran air yang lebih rendah di sekitarnya. Saat melewati tanah, sifat asam air dapat masuk ke sela-sela batu dan sedikit mengikisnya, menangkap ion dalam batu tersebut dan membawanya ke laut. Kira-kira 90 persen dari ion-ion ini adalah natrium dan klorida atau yang seperti yang kita tahu, zat yang membentuk garam ketika bersatu.
Air tawar yang mencapai lautan menguap membentuk awan. Namun, natrium, klorida dan ion lainnya tetap tertinggal, di mana akhirnya menumpuk dari waktu ke waktu yang memberikan air laut rasa asin yang khas. Bagian hidrotermal di dasar laut juga melepaskan mineral terlarut tambahan, termasuk natrium dan klorida yang lebih banyak, yang juga berkontribusi terhadap sifat asin dari air laut.
Panen garam |
Hal yang mengejutkan adalah seberapa banyak garam dari tanah dan dasar laut telah menumpuk sejak lautan terbentuk. Garam terlarut membentuk 3,5% dari berat semua air laut, dan jika kita bisa memisahkan garam ini dari laut, akan membentuk lapisan setebal sekitar 153 meter di atas semua daratan bumi.
Dari penjelasan di atas, muncul satu pertanyaan, jika laut mendapatkan rasa asin dari air hujan yang mengalir melalui tanah dan bebatuan, mengapa air danau relatif tetap bebas garam dan tidak asin? Untuk kebanyakan danau, air mengalir masuk dan keluar dari danau melalui sungai dan aliran lain. Garam ion yang berakhir di air danau akan terbawa aliran ini, menjaga danau tetap segar. Ion-ion ini akhirnya juga berakhir di lautan, yang berfungsi sebagai tempat pembuangan akhir bermacam aliran dan mineral yang dikandungnya.
Jadi, jika anak-anak Anda bertanya mengapa air laut terasa asin, Anda sudah dapat menjelaskannya dengan benar sesuai teori, buka jawaban asal-asalan menurut perkiraan Anda.
Belum ada Komentar untuk "Mengapa Air Laut Terasa Asin?"
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, saran atau pertanyaan. Komentar Anda akan melalui proses moderasi oleh Admin.