Penyakit-Penyakit Akibat Kelebihan Berat Badan

Kapan terakhir kali Anda menimbang badan? Kita mungkin tidak menyadari banyak lemak yang mulai mengendap di tubuh kita, sangat cepat tanpa kita sadari. Mengkonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dapat kita cerna bisa menjadi penyebab utama, tapi bagi mereka yang menderita obesitas klinis berat bisa lebih beragam. Risiko kegemukan tidak sehat adalah kombinasi dari genetika dan tingkat metabolisme. Faktor risiko lain termasuk kebiasaan seperti mengkonsumsi makanan yang mengandung terlalu kalori dan gaya hidup tidak sehat. Obesitas klinis berat dapat dicegah, tetapi mungkin perlu beberapa usaha keras.

Penyebab paling umum kematian bagi orang-orang yang gemuk tidak sehat adalah kondisi yang berhubungan dengan berat badan yang disebut komorbiditas, dan ada beberapa penyakit yang sangat berhubungan erat dengan masalah kelebihan berat badan.

Kanker
Obesitas sering dihubungkan dengan gaya hidup yang meningkatkan risiko untuk mengembangkan beberapa jenis penyakit kanker, khususnya kanker payudara, kolorektal, endometrium, esofagus dan kanker ginjal. Kelebihan berat badan juga berperan dalam risiko mengembangkan kandung empedu, ovarium dan kanker pankreas.

Para peneliti masih mencoba untuk mencari tahu mengapa obesitas dikaitkan dengan kanker tertentu, dan dalam pertimbangan adalah bagaimana orang gemuk menangani insulin, hormon dan globulin, protein yang ditemukan dalam darah. Obesitas tidak hanya meningkatkan risiko mucnulnya kanker, tetapi juga meningkatkan risiko kematian akibat kanker.

Stroke
Obesitas, diet yang tidak sehat dan terlalu sedikit olahraga berhubungan dengan peningkatan risiko stroke. Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak berkurang atau terganggu, menyebabkan kerusakan otak dan kematian sel otak.

Di sisi lain, usia, jenis kelamin dan genetika juga berpengaruh besar terhadap risiko secara keseluruhan sebagai penyebab stroke, obesitas dan kondisi terkait obesitas meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes dan penyakit jantung, termasuk penumpukan plak di dinding arteri (pembuluh darah), penyempitan pembuluh darah dan detak jantung tidak normal.

Risiko menderita stroke bagi wanita gemuk lebih besar ketika usia 35-54 tahun dibandingkan pada wanita ramping. Sedangkan bagi pria masih belum ada kejelasan.

Hati Berlemak
Penyakit hati berlemak nonalkohol adalah penyebab umum dari penyakit hati kronis di kalangan orang-orang yang tidak mengkonsumsi alkohol, dan risiko akan meningkat siring pertambahan berat badan. Kelebihan berat badan, pola makan yang buruk dan komplikasi yang datang bersama dengan kondisi-kondisi seperti diabetes, sindrom metabolik dan kolesterol tinggi meningkatkan risiko mengembangkan penyakit hati.

Ada banyak bentuk penyakit hati berlemak yang berbeda-beda dalam tingkat keparahan, hingga dapat menyebabkan gagal hati. Gemuk yang tidak sehat memberi tekanan pada berbagai sistem dalam tubuh, termasuk sistem dalam tubuh, termasuk hati. Ditambah dengan kondisi stres berkepanjangan, hati mulai rusak.

Penyakit Kardiovaskular
Penyakit yang berhubungan dengan jantung paling umum adalah pengerasan arteri koroner, suatu kondisi yang disebut aterosklerosis, tapi itu bukan satu-satunya gangguan yang berhubungan dengan jantung. Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab utama kematian di kalangan orang dewasa.

Karena membawa berat tambahan di atas berat ideal akan memperberat kerja proses dan organ tubuh, termasuk seberapa banyak darah yang dibutuhkan tubuh dan seberapa keras sistem kardiovaskular harus bekerja, kegemukan berat meningkatkan kemungkinan penyakit jantung hingga 6x dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan yang sehat dan ideal. Hal ini juga meningkatkan risiko kematian mendadak akibat penyakit yang berhubungan dengan komplikasi jantung.

Diabetes
Jika seseorang memiliki kelebihan berat badan, bahkan hanya 5%-10% saja dari berat badan idealnya, lama-kelamaan akan meningkatkan resiko untuk mengembangkan diabetes, terutama diabeters tipe 2. Hal ini akan membuat pankreas bekerja terlalu keras.

Setelah kita makan, tubuh mengekstrak makanan menjadi nutrisi yang dibutuhkan tubuh agar berfungsi dengan baik. Glukosa adalah gula tubuh yang digunakan sebagai sumber energi. Ketika Anda makan, glukosa memasuki aliran darah dan memicu pankreas untuk melepaskan insulin, suatu hormon yang membantu sel menyimpan glukosa menjadi energi untuk digunakan jika diperlukan. Ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin ini membuat kondisi yang disebut resistensi insulin, dan ini adalah salah satu tanda-tanda awal dari diabetes. Seiring waktu, tubuh menjadi kurang mampu memproses insulin yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, dan glukosa menumpuk dalam aliran darah. Glukosa lebih dalam aliran darah memicu pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin, sampai pankreas tidak dapat menampung semuanya.

Diabetes lebih umum muncul pada orang yang kelebihan berat badan dan obesitas. Ketika berat badan berlebih, sel-sel lemak perlu menyimpan kelebihan lemak, dan semakin lama akan memberikan tekanan lebih. Tekanan berlebih akan menimbulkan kerusakan, dan ketika sel rusak membuatnya tidak dapat berkomunikasi secara efektif dengan seluruh tubuh, meningkatkan risiko resistensi insulin.

Diabetes adalah penyakit yang dapat dicegah dan dikelola, namun dapat menjadi komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, kerusakan dan disfungsi ginjal, penyakit periodontal, kebutaan, kerusakan saraf yang dapat menyebabkan kehilangan anggota tubuh dan kematian.

Berbagai penyakit selalu menghantui di sekitar kita, itulah sebabnya kita harus benar-benar menjaga kesehatan, rutin berolahraga, mengkonsumsi makanan yang tepat dan gaya hidup sehat.

Bagikan Artikel ini