Efek Buruk Akibat Kurang Tidur Bagi Kesehatan

Kita semua tahu bahwa kurang tidur dapat membuat kita malas dan lelah di pagi hari. Namun, efek lain dari kurang tidur jauh lebih serius daripada rasa mengantuk dan malas saat bangun. Hal yang lebih berbahaya akibat kurang tidur dapat menjadi awal penyakit berbahaya, seperti menyebabkan penyakit jantung, fluktuasi berat badan dan bahkan halusinasi.
Banyak orang dewasa mungkin berpikir mereka sudah mendapatkan waktu tidur yang cukup, tetapi dalam penelitian tentang tidur hampir 80 persen responden mengaku tidak mendapatkan jumlah yang ditentukan untuk istirahat malam. Jadi, sebenarnya berapa lama waktu yang tepat untuk tidur?

Penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa rata-rata memerlukan tujuh sampai sembilan jam tidur malam untuk fungsi yang optimal. Jadi, film yang diputar di televisi tengah malam memang menarik, tapi akan menjadi gangguan yang nyata saat memotong waktu tidur Anda yang berharga.
Kecuali Anda memiliki waktu lain untuk tidur selain malam hari, sekarang matikan komputer Anda dan ambil bantal dan tidur.

Berikut ini adalah beberapa efek negatif yang akan Anda dapatkan jika terlalu sering begadang dan kurang waktu tidur terhadap pikiran dan tubuh Anda.

• Hilang Ingatan

Untuk sesaat, bayangkan semua kenangan Anda akan terhapus, ulang tahun, liburan, sekolah, bahkan apa yang Anda lakukan kemarin benar-benar hilang, karena Anda tidak mengingat semuanya.
Memang menakutkan, tapi itulah yang akan terjadi jika kita hidup tanpa tidur sama sekali. Tidur sangat penting untuk fungsi kognitif otak, dan tanpa tidur kemampuan kita untuk mengkonsolidasikan kenangan, mempelajari tugas sehari-hari, dan membuat keputusan terganggu. Penelitian telah menunjukkan bahwa REM (rapid eye movement) saat tidur, atau mimpi, membantu menguatkan kenangan yang rapuh yang diciptakan otak sepanjang hari sehingga dapat dengan mudah diatur dan disimpan dalam ingatan jangka panjang pikiran. Jadi tidur merupakan saat mengistirahatkan anggota badan, terutama otak meskipun tidak semua bagian otak juga tidur ketika kita tidur.

• Fluktuasi Berat Badan

Mungkin tidak hanya sekedar camilan malam hari yang menambahkan berat dalam tubuh Anda. Kurang tidur bisa menjadi salah satu penyebabnya, selain itu juga memberikan mata yang tampak murung dan mengubah postur tubuh Anda. Pada tahun 1984, sebuah studi mengungkapkan bahwa orang-orang dengan tidur rata-rata enam jam per malam memiliki resiko 27 persen lebih besar kelebihan berat badan daripada mereka yang tidur tujuh sampai sembilan jam semalam. Orang yang rata-rata hanya lima jam tidur per malam bahkan memiliki resiko 73 persen lebih besar mengalami kelebihan berat badan.

Ketika tubuh dipaksa untuk tetap terjaga akan menjadi sangat sulit untuk memproses gula darah dan leptin, hormon protein yang mengatur nafsu makan dan metabolisme. Seiring waktu, kebiasaan tidur yang buruk dapat menyebabkan diabetes tipe 2 dan peningkatan berat badan, karena tubuh Anda mengalami penurunan kemampuan untuk memproses gula dan menekan nafsu makan.

• Sleep Paralysis

Selama masa REM saat tidur, hampir semua otot tubuh Anda (kecuali yang ada di mata) pada dasarnya sedang melumpuhkan anggota badan untuk mencegah Anda bergerak berdasarkan mimpi Anda. Tapi ada kalanya, proses melumpuhkan tubuh yang membuat Anda aman saat bermimpi kadang-kadang dapat berbalik arah, mengakibatkan sleep paralysys atau kelumpuhan tidur. Mungkin banyak dari kita yang pernah mengalaminya tapi tidak paham apa yang terjadi. Orang Jawa menyebutnya tindihan atau lindihen, yaitu ketika kita terbangun dari tidur tapi tidak dapat menggerakkan anggota tubuh.

Kelumpuhan tidur terjadi ketika otak terbangun dari siklus REM, tetapi tubuh tetap dalam keadaan tidur yaitu sedang lumpuh. Hal ini dapat mengakibatkan sensasi menakutkan karena ketika pikiran Anda perlahan-lahan sadar kembali, ia tidak memiliki kontrol atas tubuh Anda, memberikan perasaan tidak berdaya, ketakutan dan panik, dan biasanya muncul halusinasi.
Kebanyakan orang mengalami fenomena menakutkan ini setidaknya sekali dalam hidup mereka, tetapi mereka yang kurang tidur lebih besar kemungkinannya untuk panik saat lumpuh tidur disertai dengan halusinasi.

• Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh

Kita semua pasti berada di tempat tidur selama sakit. Meninggalkan saat istirahat juga dapat meningkatkan risiko sakit. Kurang tidur berkepanjangan telah lama dikaitkan dengan fungsi kekebalan tubuh yang berkurang, namun para peneliti juga telah menemukan korelasi langsung antara kurang tidur (kurang dari enam jam) dan respon imun yang berkurang.
Cobalah untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh Anda dengan mendapatkan setidaknya tujuh jam tidur malam, dan menjaga pola makan yang sehat. Anda pasti akan lebih bahagia dengan jam tidur yang sehat daripada terbaring di tempat tidur dengan demam selama berhari-hari.

• Darah Tinggi

Dengan waktu kurang dari enam jam tidur malam, Anda bisa menempatkan diri pada risiko tekanan darah tinggi. Ketika Anda tidur, jantung Anda akan istirahat dan mampu memperlambat kinerjanya untuk jangka waktu yang signifikan. Tetapi kurang tidur secara langsung berarti jantung Anda harus bekerja lembur tanpa istirahat yang diutuhkannya. Dengan terus-menerus bekerja bahkan sekecil keedipan mata Anda, tubuh Anda harus mengakomodasi dengan kondisi baru dan meningkatkan tekanan darah harian Anda secara keseluruhan.

Jantung bukanlah satu-satunya organ yang terpengaruh oleh kurang tidur. Semakin sedikit tidur yang Anda dapatkan, semakin sedikit waktu otak harus mengatur hormon stres, dan dari waktu ke waktu kurang tidur secara permanen dapat menghambat kemampuan otak untuk mengatur hormon ini, yang menyebabkan tekanan darah tinggi. Mengatur waktu tidur yang sehat berarti Anda melakukan salah satu tindakan paling sederhana untuk menjaga jantung Anda tetap sehat.

Bagikan Artikel ini