Cara Kerja Busi

Cara Kerja Busi
Prinsip dan cara kerja busi. Perkembangan mesin dan elektronik saat ini semakin kompleks, salah satu komponen yang juga mengikuti perubahan dan mungkin sering kita utak-atik adalah busi. Busi memiliki cara kerja yang unik karena berhubungan dengan mesin dan percikan api. Meskipun di service center resmi mobil dan motor membutuhkan keahlian khusus untuk diagnosa dan perbaikan, busi tetap dapat diakses dan mudah dimengerti oleh orang awam.

Sebenarnya busi hanyalah sebuah stekker terisolasi yang diletakkan ke kepala silinder mesin pembakaran internal untuk memberikan percikan yang membakar campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar. Busi juga mengalirkan panas dari ruang pembakaran.

Busi terpasang di bagian atas kepala silinder. Piston pertama berjalan menuruni silinder, bahan bakar dan udara tercampur. Piston kemudian kembali ke arah busi dan mengompresi campuran. Pada saat piston berada pada jangkauan penuh, busi memercikkanan api dan membakar campuran tersebut. Piston dipaksa kembali ke posisi selanjutnya serta menghasilkan tenaga untuk kendaraan, kemudian terdorong kembali lagi untuk membersihkan knalpot. Proses ini berulang-ulang terus.

Motor standar memiliki sebuah busi. Mobil empat silinder memiliki empat busi, mobil enam silinder memiliki enam busi, dan seterusnya.
Baca juga: Penyebab Mobil Terasa Oleng

Prinsip Dasar Busi
Tampaknya sudah cukup jelas bahwa busi berfungsi memberikan percikan yang membakar bahan bakar, namun peran lain sebagai penghantar panas tidak kalah pentingnya. Kemampuan busi untuk menghantarkan panas ke sistem pendingin kendaraan berdasarkan pada panjang isolator dan bahan yang digunakan untuk isolator dan elektroda pusat.

Standar busi di mesin modern memiliki elektroda pusat inti tembaga yang dikelilingi oleh campuran nikel, yang dapat Anda lihat di ujung busi. Di dalam busi, pusat elektroda terbungkus bahan porselen, yang membantu memindahkan panas dari mesin ke sistem pendingin. Busi premium memanfaatkan logam mulia seperti platina atau iridium yang membuatnya lebih mahal karena jenis logam ini memiliki titik leleh yang lebih tinggi.

Dari segi pengaturan suhu, terdapat dua jenis busi: dingin dan panas. Busi dingin bekerja optimal pada mesin tenaga tinggi dan kompresi tinggi, misalnya motor balap. Karena memiliki lebih sedikit insulasi membuat lebih banyak panas dapat dialirkan dari ruang pembakaran ke luar mesin. Hal ini sangat penting karena jika busi jenis ini digunakan pada mesin yang tidak sesuai, misalnya mesin bertenaga rendah, akibatnya busi tidak bisa mengalirkan cukup panas keluar dari ruang piston. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan mesin permanen.

Busi panas memiliki lebih banyak isolasi dan banyak digunakan di mesin standar. Isolasi tambahan menjaga suhu busi cukup tinggi untuk membakar karbon, yang memungkinkan busi lebih awet.

Seiring naiknya harga bahan bakar, banyak produsen mengatakan bahwa mengganti busi lama dengan busi premium akan membuat mobil atua motor lebih irit. Hal ini memang benar, tetapi hanya untuk satu bagian saja. Faktanya adalah busi yang kotor, tertutup karbon, dan kerusakan lain pasti akan menurunkan tingkat efektifitas penggunaan bahan bakar dan tetap harus menggantinya dengan busi baru. Pemilihan busi lebih baik didasarkan pada kebiasaan penggunaan kendaraan serta jenis mesin, yang terpenting juga dapat menghantarkan panas dengan tepat.
Baca juga: Tips agar Mobil Hemat BBM

Bagian-Bagian Busi
Di bagian atas busi terdapat konektor atau terminal. Di sinilah kabel busi menempel. Terminal menghubungkan bagian busi ke inti tembaga dari pusat elektroda, yang dikelilingi oleh isolasi.

Di bagian kepala busi terdapat kunci socket untuk mengencangkan busi dalam lubang di mesin. Tepat di bawahnya terdapat gasket untuk mempererat busi ke kepala silinder.

Bagian bawah busi terdapat ulir dengan ukuran yang pas ke dalam mesin. Di ujung busi terdapat elektroda.

Cara Kerja Busi
Bagian-bagian dari busi

Elektroda terbuat dari logam, dengan pilihan berbagai bentuk dan bahan mulai dari stainless steel hingga titanium. Selama bahan dan bentuk elektroda sesuai dengan kendaraan, Anda tidak perlu khawatir mengenai kinerjanya. Busi premium memang dibuat dengan bahan yang lebih berkualitas dengan konduktivitas dan percikan yang lebih baik, tapi bukan berarti kendaraan Anda sesuai. Oleh karena itu, perhatikan kode setiap produk busi saat membelinya.

Penggantian Busi Secara Berkala
Mengganti busi kendaraan tidak terlalu sulit meskipun bukan ahli otomotif. Bagaimana kita tahu busi kita sudah waktunya diganti? Ukuran yang pasti adalah pada odometer mobil atau motor. Busi mobil biasanya perlu diganti setiap sekitar 50.000 km, sedangkan busi motor sekitar 4.000 km. Busi premium diklaim dapat bertahan lebih lama dengan mesin yang sesuai. Banayk orang tidak begitu memperhatikan kapan harus mengganti busi, biasanya mereka baru menggantinya jika kendaraan sudah terasa tidak optimal lagi.

Mengganti busi lama dapat memberitahu banyak tentang kondisi kendaraan, terutama di sekitar elektroda di ujung busi, di mana percikan terjadi.

Cara Kerja Busi
Kondisi busi lama dan baru

Kondisi busi lama ini dapat dijadikan salah satu tanda apakah kendaraan bekerja dengan baik atau tidak. Misalnya, jika busi hanya terlihat sedikit kotor tapi tetap dalam kondisi baik, berarti selama ini busi berfungsi dengan baik. Jika terlihat mengkilap, mungkin busi overheat. Jika berwarna putih, busi terlalu panas untuk mesin. Dengan kata lain, busi memiliki terlalu banyak isolasi untuk menghantarkan panas. Hal ini dapat diatasi dengan busi dingin. Jika busi lama terlihat berminyak mendandakan adanya masalah serius. Minyak yang masuk ke ruang bakar menjadi tanda adanya kerusakan dari bagian mesin di sekitarnya.

Kadang-kadang setelah mengganti busi, Anda mungkin merasakan mobil atau motor terasa tidak nyaman, sedikit tersendat-sendat atau bahkan tidak mau menyala. Hal ini biasanya karena pemasangan yang kurang tepat, atau busi baru yang tidak sesuai dengan mesin.

Belum ada Komentar untuk "Cara Kerja Busi"

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, saran atau pertanyaan. Komentar Anda akan melalui proses moderasi oleh Admin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel